Profil Desa Selanegara
Ketahui informasi secara rinci Desa Selanegara mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Profil Desa Selanegara, Kaligondang, Purbalingga, gerbang strategis Kabupaten Purbalingga. Kenali dampak kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman, transformasi ekonomi, data demografi, serta peluang investasi di wilayah penyangga utama ini.
-
Lokasi Gerbang Udara Strategis
Desa Selanegara merupakan lokasi berdirinya Bandara Jenderal Besar Soedirman, menjadikannya sebagai pintu gerbang udara utama bagi Purbalingga dan wilayah sekitarnya (Barlingmascakeb).
-
Transformasi Ekonomi Pesat
Kehadiran bandara secara fundamental mengubah struktur ekonomi desa dari basis agraris murni menjadi pusat pertumbuhan baru di sektor jasa, logistik, properti, dan perdagangan.
-
Pusat Investasi dan Pembangunan
Sebagai wilayah penyangga bandara, Desa Selanegara menjadi magnet bagi investasi dan fokus utama pembangunan infrastruktur konektivitas untuk menopang peran barunya sebagai etalase kabupaten.

Desa Selanegara di Kecamatan Kaligondang bukan lagi sekadar nama dalam peta administrasi Kabupaten Purbalingga. Sejak beroperasinya Bandara Jenderal Besar Soedirman (JBS) di wilayahnya, desa ini telah bertransformasi secara fundamental menjadi gerbang udara utama dan etalase terdepan bagi kawasan Barlingmascakeb (Banjarnegara, Purbalingga, Banyumas, Cilacap dan Kebumen). Desa yang dahulu bertumpu pada hamparan sawah dan ladang tegalan, kini berada di episentrum pembangunan, menghadapi gelombang peluang investasi dan tantangan urbanisasi yang pesat.
Lokasi Strategis: Di Jantung Konektivitas Regional
Secara geografis, Desa Selanegara menempati posisi paling strategis di Kecamatan Kaligondang, bahkan di Kabupaten Purbalingga. Sebagian besar lahan desa ini kini menjadi bagian dari kompleks Bandara JBS. Lokasinya yang berada di perbatasan antara area perdesaan dan jalur menuju pusat kota menjadikannya simpul konektivitas yang vital. Adapun batas-batas wilayah Desa Selanegara yaitu:
- Sebelah Utara: Desa Kaligondang
- Sebelah Timur: Desa Penaruban
- Sebelah Selatan: Sungai Klawing (berseberangan dengan Kecamatan Bukateja)
- Sebelah Barat: Desa Kemangkon (Kecamatan Kemangkon)
Luas wilayah Desa Selanegara ialah 4,26 kilometer persegi (426 hektare). Sebelum pembangunan bandara, sebagian besar lahan merupakan lahan pertanian produktif. Kini, tata guna lahannya telah berubah drastis menjadi kawasan bandara, infrastruktur penunjang, dan area yang diproyeksikan untuk pengembangan komersial. Kode pos untuk Desa Selanegara adalah 53391.
Dampak Demografi dan Pergeseran Sosial
Pembangunan bandara membawa dampak signifikan terhadap struktur demografi dan sosial masyarakat Desa Selanegara. Berdasarkan data kependudukan terbaru tahun 2025, jumlah penduduk Desa Selanegara tercatat sebanyak 4.150 jiwa. Komposisi ini terdiri dari 2.110 jiwa laki-laki dan 2.040 jiwa perempuan, yang tergabung dalam 1.385 Kepala Keluarga (KK).
Dengan luas wilayah 4,26 km2, kepadatan penduduknya sekitar 974 jiwa per kilometer persegi.
Angka kepadatan ini mungkin tampak sedang, namun perlu dicatat bahwa sebagian besar lahan sudah tidak lagi menjadi area pemukiman, melainkan kawasan bandara. Hal yang lebih penting dari data demografi ialah pergeseran mata pencaharian. Sebagian warga yang dahulu merupakan petani pemilik atau penggarap lahan yang terdampak pembangunan bandara telah beralih profesi. Terjadi diversifikasi pekerjaan yang masif ke sektor jasa, perdagangan, transportasi, dan perhotelan skala kecil. Munculnya pendatang baru, baik sebagai pekerja maupun investor, juga mulai mengubah lanskap sosial desa menjadi lebih heterogen.
Episentrum Ekonomi Baru: Dampak Kehadiran Bandara JBS
Kehadiran Bandara Jenderal Besar Soedirman adalah faktor utama yang mendefinisikan ulang perekonomian Desa Selanegara. Transformasi ekonomi ini terasa di berbagai sektor:
- Sektor Jasa dan PerdaganganDi sepanjang jalan utama menuju bandara, bermunculan berbagai usaha baru. Rumah makan, kafe, toko oleh-oleh, minimarket, dan agen perjalanan tumbuh subur untuk melayani penumpang, pengunjung, dan para pekerja di lingkungan bandara.
- Properti dan AkomodasiNilai tanah di sekitar kawasan bandara meroket tajam. Investasi di bidang properti mulai menggeliat, ditandai dengan munculnya penawaran lahan untuk pembangunan hotel, gudang (warehouse), dan perumahan. Warga lokal pun banyak yang mengubah rumahnya menjadi penginapan (homestay) atau rumah kos untuk para pekerja.
- Transportasi dan LogistikMunculnya pangkalan taksi, ojek online, dan usaha rental mobil menjadi pemandangan baru. Desa Selanegara kini menjadi simpul transportasi darat yang melayani konektivitas dari dan ke bandara. Peluang di sektor logistik dan kargo juga terbuka lebar seiring dengan meningkatnya aktivitas penerbangan.
- Sektor PertanianMeskipun luas lahan pertanian produktif berkurang drastis, sektor ini tidak sepenuhnya mati. Pertanian bergeser ke model yang lebih intensif dan berorientasi pasar, seperti budidaya hortikultura bernilai tinggi untuk memasok kebutuhan hotel dan restoran di sekitar bandara.
"Dulu di sini hanya sawah, sekarang jalanan ramai 24 jam. Kehidupan ekonomi warga benar-benar berubah. Ini adalah peluang besar, tetapi juga tantangan bagi kami untuk tidak hanya menjadi penonton," ujar seorang tokoh pemuda Desa Selanegara.
Infrastruktur Kelas Satu Penunjang Gerbang Udara
Sebagai lokasi proyek strategis nasional, pembangunan infrastruktur di Desa Selanegara dan sekitarnya menjadi prioritas utama pemerintah pusat dan daerah.
- Akses JalanJalan utama dari pusat kota Purbalingga menuju bandara telah dilebarkan dan ditingkatkan kualitasnya menjadi jalan kelas satu yang mulus. Pembangunan jalan-jalan baru dan jembatan untuk mendukung konektivitas terus dilakukan.
- Fasilitas BandaraKompleks Bandara JBS sendiri dilengkapi dengan terminal penumpang yang modern, landasan pacu yang mampu didarati pesawat tipe ATR 72, serta fasilitas penunjang lainnya seperti area parkir yang luas dan sistem navigasi penerbangan yang canggih.
- Jaringan UtilitasJaringan listrik, air bersih, dan telekomunikasi, termasuk internet berkecepatan tinggi, telah ditingkatkan secara masif untuk mendukung operasional bandara dan kawasan komersial di sekitarnya.
Tata Kelola Pemerintahan di Era Transformasi
Pemerintah Desa Selanegara menghadapi tantangan dan tugas yang jauh lebih kompleks dibandingkan sebelumnya. Peran pemerintah desa kini tidak hanya sebatas pelayanan administrasi kependudukan, tetapi juga menjadi mediator, fasilitator, dan regulator di tingkat lokal. Pemerintah desa, bekerja sama dengan BPD, harus mampu mengelola ekspektasi warga, memfasilitasi dialog antara investor dan masyarakat lokal, serta memastikan pembangunan berjalan sesuai dengan tata ruang yang telah ditetapkan. Tantangan utamanya ialah memastikan warga lokal turut diberdayakan dan mendapatkan manfaat ekonomi yang adil dari kehadiran bandara, bukan justru termarjinalkan.
Peluang Emas dan Tantangan Urbanisasi
Desa Selanegara kini berada di persimpangan jalan dengan peluang emas dan tantangan besar di hadapannya.
Peluang:
- Pusat Pertumbuhan Ekonomi TerpaduDesa ini berpotensi menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) skala kecil yang mengintegrasikan jasa penerbangan, logistik, pariwisata, dan industri kreatif.
- Magnet Investasi PropertiPeluang investasi di sektor perhotelan, MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), pergudangan, dan perumahan masih sangat terbuka lebar.
- Penciptaan Lapangan KerjaKehadiran bandara dan industri turunannya membuka ribuan lapangan kerja baru yang dapat menyerap tenaga kerja lokal dan regional.
Tantangan:
- Urbanisasi dan Alih Fungsi LahanAlih fungsi lahan pertanian produktif yang tidak terkendali dapat mengancam ketahanan pangan dan keseimbangan ekologis.
- Kesenjangan SosialAda risiko munculnya kesenjangan sosial-ekonomi antara warga yang mampu menangkap peluang dan mereka yang tidak memiliki cukup modal atau keterampilan.
- Masalah Lingkungan dan SosialPeningkatan volume kendaraan, sampah, dan aktivitas manusia berpotensi menimbulkan masalah lingkungan (polusi suara, sampah) dan sosial (kriminalitas) jika tidak diantisipasi dengan baik.
Desa Selanegara kini adalah sebuah laboratorium hidup tentang bagaimana sebuah wilayah perdesaan merespons disrupsi pembangunan skala besar. Keberhasilan transformasinya akan sangat bergantung pada kemampuan adaptasi warganya dan kearifan pemerintah dalam menavigasi era baru yang penuh peluang dan tantangan ini.